Thursday, May 30, 2013

Boarding House VS Home

May 30, 2013
Hello all boarding house residents!! ;)
I think most of you will agree with me that boarding house is kinda different with own house, won't you? Today I'd like to compare some differences between living in boarding house and living in home. The idea to make this post comes from my own experience as one of boarding house residents. Hmm actually I have no idea from where I have to start it, I'll try to compare it clearly so you can get my points.

In the beginning, I felt it's a good chance to live alone in boarding house, far from my parents and home. I started my life here without having anything inside my boarding house. After buying everything by myself to fulfill my needs here, the life began...


What differentiates so sharp between living in boarding house and home is about the way of getting food for breakfast, lunch and dinner. I haven't realized this before. When I lived in home, food would always be available on the dining table. I never felt hungry for few hours. While in boarding house, I have to think about "what to eat" by myself. I think about it everydat. Sometimes I get bored with same food I eat everyday. The most often foods I eat here are fried rice and ayam penyet -__- Luckily I rarely choose to eat indomie because I was lazy enough to boil the noodles haha. I do miss my mom's cooking. Nothing can replace the taste of home-made food. Every time I planned to go home, I have had my own food list to be eaten when I was home. I love eating, food is one of the important things in my life.
Actually, not only about the food but also about the people I eat with. I often eat alone here. I miss the togetherness my family made when we have dinner. My family loves culinary. We used to go some restaurants or cafes to taste various cuisines and desserts at night.

Second is about the family members. Actually, I enjoy the time when I was alone at my room. I mean when I’m alone I can study, do assignments, read books without any noises. I can be more focus for what I want to do. For me, alone doesn’t always mean lonely. But in a certain time, I really need the presence of my family members (My Dad, Mom, and my brother). When I felt sad, I came home and got my family. They gave me warmth and happiness. They made me feel worth. When I was sick in boarding house, nobody will take care of me as my mom takes care of me at home. Mom’s care is the best cure. Those comfortable feelings are irreplaceable. I’ll never get it at anywhere except at my home. Yes, it’s only provided at home, when I was surrounded by my family. 

There are many other things to be compared actually. But those two things above are the most different between boarding house and home. Hmm sometimes I think it’s better living in boarding house because I can be more independent. I can do my activities more freely without have to be controlled by my parents often times. I don’t need to listen their advices over and over. On the other hand, I feel afraid to live alone, living far from them. I feel insecure and often worry. But whatever it is, good or bad, this was my decision from the beginning. I never feel regret for being here although I have to face the difficulty of life. I've learned so many things I never got when I was at home. Because of being here, I can feel closer to God. Because of being far from my family, I can more appreciate their presence. When my parents are not here, I rely on God. Now I don’t need to feel worry, insecure, or afraid for living alone. I am not alone literally. He always be with me.

Even though there's no place as good as home, now I've been really enjoyed living in the boarding house. I have been here for about 10 months so I've adapted well. Though my real home isn’t here but I have the representation of home, such as my church. Those people make me feel like home.

By the way, I’ll be home soon after final exam. I can’t wait to go homeee!! ^_^

Sunday, May 5, 2013

Lessons of Life

May 05, 2013
Tidak terasa we’ve passed about 120 days in this year. If I was asked how was 2013? I'll say hampir setengah tahun yang sudah saya jalani ini amazing. Di tahun ini Tuhan sepertinya benar-benar ingin membentukku secara keras. Saya telah melewati banyak pengalaman yang unforgettable dan menghadapi tantangan yang luar biasa. Kenapa unforgettable, bukan karena ini pengalaman yang menyenangkan semacam jalan-jalan ke luar negeri, tapi karena setelah melewati ini semua saya belajar banyaaaaaak. Well, Let's see!

Satu bulan pertama di tahun ini I felt so excited. Alasannya, tahun kemarin saya bisa merayakan natal bersama teman-teman di tempat gereja aku bertumbuh. Saya juga bisa menikmati liburan di kota tempat tinggal sendiri setelah hampir setengah tahun menetap di kota lain. Saya bisa berkumpul bersama keluarga, makan sepuas-puasnyaaaa dan bisa pergi ke mana pun dengan mengendarai mobil kesayanganku. Saya merasakan atmosfer yang sangat menyenangkan dan welcoming tahun 2013 with a good enthusiasm.

The another reasonnya adalah saya dapat tugas delegasi dari kampus untuk presentasi ke beberapa sekolah di kotaku dalam rangka audisi Lomba Presenter Berita Televisi yang diadakan oleh program studi Ilmu Komunikasi di universitas saya berkuliah saat ini. Kebetulan kemarin itu saya menjadi panitia, jadi saya bantu socialize dan publikasi di Makassar. This was my first experience and I was so proud could do it well, lumayan juga tambah2 pengalaman dan membuat saya jadi lebih berani menghadapi publik. Next, the coming of the crew to here benar2 membuatku jadi superaktif di awal tahun hehe. Awalnya saya tidak mengenal teman-teman panitia yang baru itu tapi ya mau tidak mau kenalan dan mereka ternyata sangat open and friendly :D

Shortly, LPBT benar-benar menyibukkan di dua bulan pertama tahun ini. Here I learned many skills I might not get in other places. Seriussss. Belajar apa? Banyak sekaliiiiI! Can’t mention them one by one. Di sini juga saya mengenal orang-orang baru. Mereka itu kumpulan superman hahahaha. Saya melihat mereka semua berbeda tapi bisa kerja sama-sama dibawah pimpinan a great leader tentunya. Saya melihat orang-orang yang tidak digaji tapi sangat bergairah untuk bekerja. Saya belajar soal “totality” dan dari timku sendiri saya belajar how to serve other sincerely. Melakukan sesuatu bukan sebatas tanggung jawab tapi lebih dari itu. Mungkin karena driven by passion sehingga hasilnya benar-benar luar biasa.

Di bulan Februari itu ada dua occasion yang cukup penting dalam hidupku. First was Chinese New Year. Unfortunately, I couldn’t go home on new year and didn’t celebrate it with my family. Tapi di sini saya melihat Tuhan sedang menunjukkan kasihNya lewat orang-orang di sekitarku, bahkan melalui orang yang baru ku kenal. He sent me an angel :) Yang kedua adalah ultah ke-delapan-belas-ku. Di ultah yang ke18 ini saya tidak mengharapkan apapun, mungkin karena  terlalu sibuk mengurusi hal di luar diriku. Saya sudah terlanjur nyaman dengan atmosfer ini dan berpikir bahwa yang saya kerjakan saat ini lebih penting dari sekedar merayakan ulang tahun. Then 14 February became just another day. I still got many birthday greetings most from bbm and other social media. Everyone was still busy with their own job. Mungkin kalau saya ngomong seperti ini hanya anak-anak LPBT yang mengerti sesibuk apa hehehe. Ya begitulah. Semuanya berjalan seperti biasanya. Nothing special. Malamnya, anak-anak panitia kasi kue tart lemon dan lilin-lilin. Bagiku ini benar-benar kejutan. Saya tidak pernah menyangka mereka bisa mengingat sesuatu yang kecil dan mungkin not too important for them. Rasanya : senang sekali. Saya merasa punya keluarga kecil temporer di sini yang memperhatikanku. Dan sekali lagi saya yakin mereka ini adalah orang-orang yang memang Tuhan sudah tempatkan dalam hidupku. Melalui mereka saya bisa merasakan kasih dan pemeliharaan-Nya. Luar biasa sekali kan how my God works :D

Setelah semua kesenangan LPBT berakhir, saatnya melanjutkan studi di semester dua. Second semester felt totally different than before. Semuanya seperti direset sehingga saya harus beradaptasi ulang. Untungnya I still have Melodi and Vina. Dua minggu pertama kuliah rasanya lesu dan tidak bersemangat. Ingin kembali ke masa-masa LPBT atau at least go back to last year. Belum siap, belum sanggup hadapi tantangan yang lebih berat tapi yaa mau gimana lagi life must go on. Kalau kutip kata-katanya temanku “things gets harder as we grow”, masa mau mundur sih harusnya kan bangga bisa naik ke level yang lebih tinggi hoho. Retweet!!

Bulan 3, 4, 5 ini saya sering merasa sendiri. Sendiri bukan dalam arti secara harafiah tidak punya teman atau tidak pernah bersosialisasi. Mungkin lebih tepat kalau saya bilang “feel empty”.  Saya jadi sering menyalahkan keadaan dan overthinking. Efeknya jadi tidak semangat, malas saat teduh, malas ke gereja, sering tidak mood dan mengalami degradasi dalam beberapa hal lainnya. Bahkan untuk bangun  pagi pun rasanya malas, sampai pernah kepikiran pengen escape ke tempat asing untuk forgetting all the things for a while. Bahkan saya sudah mulai kebal dengan kata-kata “Semangat Valen!” Sometimes, I talked with certain people to get things better. Saat saya lagi jenuh, saya mencari beberapa orang yang menurutku tepat untuk diajak cerita. Kadang saya merasa sangat lega setelah bercerita dan menerima beberapa masukan. Kadang saya hanya butuh pendengar yang bersedia meluangkan waktunya buat mendengarkanku. Kadang juga saya butuh “teman" untuk menemaniku makan. Saya pengen mention beberapa yang masih melekat dalam pikiranku :

Saat saya sedang merasa tidak punya apa-apa ada seorang teman yang bilang “saat kita berada di titik terendah itulah kita bisa pasrah seutuhnya”. Saya jadi teringat ketika Ayub kehilangan semuanya, ia masih tetap bersyukur dan tidak pernah mengeluh. Bahkan dia bilang kalau semua ini punya Tuhan maka Ia berhak mengambilnya. Belajar berserah yaa.

Saat saya merasa semua serba sulit dan seolah tidak ada jalan keluar, ada teman yang BM “semua hal kelihatan sulit....sebelum kita menyerahkannya sama Tuhan”

Saat saya merasa jenuh dengan gerejaku di sini and seeking for God why He placed me here, seseorang menolongku by saying “Sometimes to understand why God want me to do something, sometimes you just have to do it first and find out later....Sometimes Valen, you just have to force yourself to go”

Mungkin semua itu hanya serangkaian kata-kata, tapi kata-kata itu jadi kekuatan dan motivasi buatku. Ketika saya mengingat bagaimana orang begitu mempedulikanku and wanted me to be better, saya jadi punya semangat lagi. Hampir setiap pagi saya menerima pesan tentang ayat Firman Tuhan dari teman gerejaku yang sekarang di Jakarta. Mungkin saat dia BM, dia tidak tahu keadaan setiap orang yang membacanya, tapi itu sangat influenced bagiku dan membuatku jadi feel worthed.

Waktu saya sakit, saya berterima kasih banget sama orang-orang yang selalu mengingatkanku untuk istirahat dan minum air. Saya melakukan semuanya itu bukan sekedar untuk kebaikan diriku kok, tapi karena mengappreciate orang-orang yang sudah memperhatikanku. Sabtu kemarin pas lagi tepar-teparnya saya sangat ingin makan yang berkuah. Malam itu saya makan suki di GM bersama dua orang teman yang mungkin selama ini sudah got along with me, tapi saat saya butuh they were there. Mereka ada untuk menemaniku. Saya ke GM dalam keadaan menggigil, sakit tenggorokan, agak demam, pilek, sakit kepala. Saat lihat mereka tersenyum, saat ngobrol sama mereka, saat kita masak-masak suki bareng dan makan sampai kekenyangan, rasa sukacitanya lebih besar dari rasa sakitnya.

Ketika saya melihat semua orang terlalu sibuk dengan kehidupannya masing-masing, there are still some good people. Saya merasa tenang karena Tuhan tidak pernah menghilangkan orang-orang baik dari dunia ini. Bahkan ketika Tuhan memusnahkan seluruh penduduk bumi, masih ada Nuh di dalam kapal.

Saya belajar satu hal lagi. TERSENYUMLAH. Dunia tidak pernah mau tahu kesedihan dan kesusahanmu. Hanya Tuhan yang paling mengerti kita. Jadi, apapun yang terjadi still keep smiling on your face. Biarkan dunia menjadi lebih baik dengan sebuah senyuman. Kalau kamu lagi sedih, buat orang sedih yang ada di luar sana to feel better dengan senyumanmu. Kau akan terlihat lebih cantik dengan memiliki senyuman. GIVE THANKS FOR EVERYTHING, even when you have nothing. Ingat Ayub. Ingat kebaikan Tuhan.

Sebentar saya akan kuliah pagi. I have 4 hours left to sleep. Semoga setelah bangun tetap semangat dan bisa membawa energi positif untuk setiap orang yang kutemui. Hidup memang complicated, tapi bahagia itu sederhana ^_^